
Skoliosis adalah fenomena yang semakin marak ditemui pada anak remaja khususnya usia 13-15 tahun. Dosen Fisioterapi Ni Putu Dwi Larashati, S.Ftr., Ftr., M.Fis dan Daryono S.Ft., Ftr., M.Erg. berinisiatif mengadakan upaya pencegahan skoliosis tersebut dengan mitra yaitu SMPK 2 Harapan yang berlokasi di Jalan Anom, Dalung, Kuta Utara Badung.
Sosisalisasi Skoliosis dan Edukasi Postur
Sebanyak 189 siswa/i kelas VIII SMPK 2 Harapan mengikuti kegiatan yang diawali dengan sosialisasi tentang apa itu skoliosis beserta upaya pencegahannya. Hal ini disambut baik oleh Kepala Sekolah SMPK 2 Harapan Bapak Ketut Rako Junaedi, M.Pd. serta guru-guru di SMPK 2 Harapan. Sosialisasi berlangsung dengan antusias siswa/i SMPK 2 Harapan yang berperan aktif dalam menjawab dan memberikan pertanyaan. Siswa/i dan guru-guru menyadari kecenderungan gadget membuat kebiasaan postur yang juga ikut berubah apalagi ketika dilakukan berjam-jam, mengingat siswa belajar dan bermain menggunakan gadget.
Deteksi Dini Skoliosis
Kegiatan dialnjutkan dengan Deteksi Dini Skoliosis yang dilakukan di kelas-kelas. Adapun siswa/i SMPK 2 Harapan belum pernah melakukan deteksi dini sehingga belum menyadari akan postur mereka. Hasil dari pemeriksaan tersebut, ada 15 anak yang memiliki kecenderungan perubahan postur tulang belakang, dan 5 diantaranya sudah mengalami perubahan kurva tulang belakang. Maka langkah selanjutnya ialah diberikan latihan berupa stretching dan penguatan otot lumbal untuk mengurangi kurva skoliosis sehingga mencegah kemungkinan tindakan operatif yang harus diambil.
Pihak SMPK 2 Harapan sangat bersyukur dengan kegiatan ini, karena siswa/i dapat mulai menyadari kebiasaan posturnya serta mendapat masukan-masukan positif sehingga pembelajaran di SMPK 2 Harapan dapat berjalan dengan baik serta meningkatkan prestasi siswa/i di SMPK 2 Harapan. Guru-guru berharap dosen fisioterapi dapat datang kembali untuk mengisi kegiatan GERATIF yang rutin diadakan oleh SMPK 2 Harapan sebagai bentuk merdeka belajar.